Strategi APP Sinar Mas Hadapi Musim Kemarau 2019
jpnn.com, JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memperkuat berbagai fasilitas dari sistem manajemen penanggulangan kebakaran hutan terintegrasi (integrated fire management/IFM)-nya.
Langkah ini diambil demi mengantisipasi puncak musim kemarau 2019 yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan jatuh pada bulan Agustus-September dan lebih kering dari tahun sebelumnya.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, sampai dengan 2018, pihaknya mengalokasikan lebih dari Rp 1,3 triliun dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP).
"APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap, terutama melalui pencegahan dan penanggulangan karhutla di area kami beroperasi,” kata dia kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
Suhendra optimistis, dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, baik pusat maupun maupun daerah, TNI-Polri hingga masyarakat, pihaknya mampu menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla, khususnya di sepanjang musim kemarau 2019 yang diprediksi lebih kering dibanding tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Dukung Nusantara Mengaji, Wakafkan 5.000 Mushaf Alquran
Hingga akhir 2018 lalu, perusahaan berhasil menurunkan angka kebakaran hutan hingga mendekati target zero fire pada periode berjalan. Saat ini, hanya 0,07 persen dari seluruh area konsesi pemasok APP Sinar Mas yang terdampak api akibat kebakaran.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Teknologi dan Data Fire Management APP Sinar Mas Gustaf Rantung mengatakan bahwa strategi utama APP Sinar Mas tersebut terdiri dari empat pilar utama yang mencakup pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.