Strategi Industri Kosmetik Hadapi Produk Impor
jpnn.com, JAKARTA - Penurunan daya beli dan derasnya kosmetik impor membuat industri kosmetik domestik lesu.
Namun, pelemahan tersebut tidak berdampak terhadap Vitapharm, produsen kosmetik Viva.
Kepala Divisi Pemasaran PT Vitapharm Danny Wibisono menyatakan, penjualan Viva masih stabil meski perusahaan kosmetik domestik lain mengalami penurunan.
Salah satu kuncinya, kesetiaan Viva menggarap kosmetik untuk kalangan menengah ke bawah.
’’Saat ini daya beli masyarakat rendah sehingga hanya Viva yang bisa memenuhi kebutuhan itu karena harganya masih terjangkau,’’ kata Danny, Selasa (30/5).
Menurut Danny, harga Viva masih terjaga hingga kini karena pihaknya lebih mementingkan kualitas produk, bukan tampilan luar.
Produk impor memiliki bentuk kemasan yang cenderung unik sehingga mampu menarik pembeli.
’’Viva tidak fokus di bentuk kemasan karena nanti juga pasti dibuang. Yang untung malah perusahaan kemasan,’’ ungkapnya.