Strategi Korlantas Menekan Angka Kecelakaan di Jalan Raya
jpnn.com, JAKARTA - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri makin gencar mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas. Kegiatan tersebut untuk menekan angka kecelakaan yang kerap merenggut korban jiwa, baik di tol maupun di jalan raya.
Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengungkapkan, sosialisasi harus langsung bersinggungan dengan masyarakat. Salah satunya melalui pameran Road Safety Policing di beberapa mal Jakarta dan sekitarnya.
”Tujuan road safety sejalan dengan amanat UU Lalu Lintas Angkutan Jalan, amanat PBB yang tertuang dalam Rencana Umum Keselamatan Nasional (RRUNK). Pertama, mewujudkan dan memelihara lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar. Kedua, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan. Ketiga, membangun budaya tertib berlalu lintas. Keempat, peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang road safety," ujar Chryshnanda dalam siaran tertulisnya, Selasa (17/9).
Menurut Chryshnanda, pameran Road safety Policing dilakukan untuk menginspirasi, menginformasikan sesuatu yang baik dan benar, mendorong masyarakat untuk peduli akan keselamatan bagi dirinya dan orang lain. Selain itu untuk meng-counter isu negatif atau hoaks, menunjukkan solusi dan menghibur.
“Materi pameran diambil dari berbagai sumber yang divisualisasikan dalam bentuk film, poster, buku, leaflet, peragaan. Program-program pendukung lainnya dapat disertakan seperti dialog, wawancara, work shop, seminar, FGD. Ke semua itu merupakan situasi yang dinamis dapat dikembangkan dengan menggunakan kearifan lokal," tutur dia.
Kegiatan tersebut diapresiasi Pakar Transportasi dari Universitas Indonesia Ellen Tangkudung. Dia menilai instansi terkait seperti kepolisian lalu lintas, dinas perhubungan memang perlu mensosialisasikan keselamatan dalam berlalu lintas.
“Memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi harus dilakukan bersama-sama, petugas dan masyarakat. Tidak bisa cuma salah satu saja. Sebab, tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah,” pungkasnya. (mg7/jpnn)