Strategi Menembus Beasiswa Melalui Penulisan Esai yang Bagus
Budaya Membaca
Sementara itu, Imelda pun menceritakan bagaimana membangun budaya membaca di kalangan keluara sebagai basis untuk melanjutkan tradisi menulis di kalangan anak-anak kita. “Tanpa banyakmembaca, tak mungkin anak kita mampu menulis dengan baik, apalagi menulis esai yang dibatas jumlah karakter kata atau hurufnya,” katanya.
Imelda berhasil mendidik anaknya yang masih remaja untuk terus meningkatkan minat baca dan bahkan sang puteri, Kanaya N.Ozora, yang masih belia, 14 tahun, sudah mampu menghasilkan karya berupa novel berbahasa Inggris berjudul berjudul “Najima” pada 2019 lalu.
“Meski novel tidak sama dengan esai serius untuk beasiswa, tetapi tradisi menulis dan keterampilan menuangkan gagasan dan pikiran, akan mempermudah setiap anak membuat esai,” kata Imelda.(fri/jpnn)