Strategi Pelaku Usaha Baja Ringan Agar Bertahan di Masa Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Bisnis properti kini mulai bangkit setelah menerima pukulan telak akibat pandemi Covid-19. Memasuki masa new normal, aktivitas bisnis properti sudah mulai berjalan.
Meski begitu, para pelaku usaha konstruksi yang di dalamnya harus tetap jeli melihat peluang. Seperti diungkap Nicolas Kesuma, Direktur Marketing PT Alsun Suksesindo.
“Strategi mengatasi pandemi yang pertama adalah melihat dan menganalisa costing. Usahakan semua linier bisnis itu jangan sampai ada costing berlebihan,” kata Nicolas, usai menerima penghargaan di ajang Housing Estate Award 2020 di Tangerang Selatan, baru-baru ini.
“Kemudian yang kedua, karena pandemi cukup panjang sementara vaksin baru akan dijalankan akhir tahun, jadi 2021 itu kami mengharapkan rebound. Kemudian yang terakhir, adalah dengan melihat porsi pasar medical yang lebih besar,” sambungnya.
Ia menerangkan, saat ini atensi pemerintah lebih besar pada penanganan kesehatan. Pembangunan tempat isolasi dan observasi pasien Covid-19.
Karena itu, semua produk yang berkaitan dengan bangunan diharapkan bisa melihat hal itu sebagai sebuah peluang baru.
“Kami melihat growth atau pertumbuhan di sisi medical itu cukup tinggi. Rangka atap baja ringan tidak hanya digunakan di perumahan. Kami lihat Rumah Sakit Pulau Galang (RS Covid-19), RS Adam Malik itu pun menggunakan rangka atap baja ringan kami. Jadi bagaimana strategi kami bisa melebarkan sayap ke segmen lain salah satunya seperti itu. Jadi tidak hanya menutup diri di properti saja,” jelasnya lagi.
Pria yang karib disapa Nico ini mengakui, beberapa divisi di perusahaannya selama pandemi memang mengalami penurunan. Kondisi tersebut baru mulai rebound di kuartal ke tiga tahun ini.