Stres Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Kulit
jpnn.com - Kondisi kulit yang stres jarang diperhatikan oleh banyak orang. Pasalnya, selama ini, kita menganggap bahwa stres hanya bikin otot tegang, insomnia, menyebabkan penyakit asam lambung, dan sakit kepala. Padahal, stres pun mampu bikin kondisi kulit jadi tak oke.
Mengapa Stres Bisa Berpengaruh pada Kesehatan Kulit?
Akibat stres berlebihan, kondisi kulit, kuku, dan rambut jadi tak beres. Meski Anda memberikan perawatan dari luar, tapi Anda belum sadar bahwa pemicunya berasal dari hati dan pikiran, maka hasil perawatan tak akan maksimal!
Stres sendiri memang sudah menjadi bagian hidup yang tak dapat dihindari. Jadi, yang terpenting Anda harus belajar mengontrolnya dengan lebih baik. Jangan sampai stres benar-benar memenuhi dan membalut keseharian Anda.
Kalau tak bisa mengelola atau mengontrol stres dengan baik dan dengan cara yang asyik versi diri sendiri, stres bikin tubuh mengeluarkan berbagai respon kimiawi, sehingga kulit jadi lebih sensitif dan reaktif terhadap sesuatu.
Salah satu masalah atau penyakit kulit karena stres adalah beruntusan dan jerawatan. Nah, bila kulit terlanjur bermasalah, stres yang ada bisa mempersulit pemulihannya.
Hal ini terjadi karena saat tertekan, tubuh mengeluarkan hormon kortisol, sehingga memicu kelenjar minyak di kulit memproduksi lebih banyak minyak!
Akibatnya? Ya, kulit akan lebih berminyak, lalu rentan berjerawat dan terkena masalah kulit lainnya.