Stres Bisa Memengaruhi Kesuburan pada Wanita?
jpnn.com - Sebuah studi baru dari Sekolah Kesehatan Publik Universitas Boston menemukan tingkat stres yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan konsepsi yang lebih rendah untuk wanita, tetapi tidak untuk pria.
"Meski penelitian ini tidak secara pasti membuktikan bahwa stres menyebabkan ketidaksuburan, namun tes ini memberikan bukti yang mendukung integrasi perawatan kesehatan mental dalam bimbingan dan perawatan prakonsepsi," kata mahasiswa program doktor BUSPH, Amelia Wesselink, penulis utama studi tersebut, seperti dilansir laman Sheknows, Kamis (20/12).
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology, mencatat bahwa di Amerika Utara, 20 hingga 25 persen wanita dan 18 hingga 21 persen pria usia reproduksi melaporkan stres psikologis setiap hari.
Penelitian ini menggunakan data dari Pregnancy Study Online, sebuah kelompok prakonsepsi yang sedang berlangsung dari perencana kehamilan di Amerika Utara yang mengikuti pasangan selama satu tahun atau sampai kehamilan.
Tim peneliti melacak 4.769 wanita dan 1.272 pria yang tidak memiliki riwayat infertilitas dan belum mencoba hamil selama lebih dari enam siklus menstruasi.
Saat tingkat stres para partisipan diukur, para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengindikasikan mereka memiliki tingkat stres yang lebih tinggi cenderung tidak hamil, dibandingkan mereka yang melaporkan tingkat yang lebih rendah.
Korelasi ini bahkan lebih kuat pada wanita di bawah 35 tahun.
Namun, para penulis studi itu mencatat bahwa peningkatan tingkat stres bisa berarti lebih jarang melakukan hubungan seksual dan siklus menstruasi yang tidak teratur, jadi ada banyak faktor yang berperan di sini.