Striker Tradisional Mulai Terpinggirkan
Namun, di Piala Dunia kali ini partnership seperti SAS itu tak lagi berlaku. Striker utama kini ditinggalkan sendirian di depan dengan tiga atau empat gelandang ber-skill menyerang di belakangnya. Jerman biasa memainkan skema 4-1-4-1 sedangkan Brasil dan Argentina 4-2-3-1.
Dengan skema tersebut, umpan ke arah striker tidak lagi wajib. Para pemain fantastis dengan dribling skill mengagumkan seperti Messi, Rodriguez, dan Neymar, bisa langsung melepas tembakan saat peluang berhasil mereka ciptakan. Para pemain tersebut biasanya tak segan turun ke lini tengah demi bisa membawa bola sendiri ke kotak penalti lawan.
Hal itu membuat peran striker utama tereduksi. Ruang gerak mereka juga lebih terpusat di bagian tengah serangan. Karena itu, produktifitas mereka pun menurun. Robin van Persie, misalnya. Dia hanya mampu mencetak tiga gol. Jackson Martinez (Kolombia) mengoleksi dua gol. Sedangkan striker Argentina Gonzalo Higuain, Oliver Giroud (Prancis), dan Fred (Brasil) hanya bisa menciptakan sebiji gol. Sama dengan striker veteran Jerman Miroslav Klose. (aga)