Studi Stem Cell, RSUD dr Soetomo Kirim Tim Dokter ke Royan Institute Iran
Setahun Layani 4 Ribu Pasien dari Berbagai Negarajpnn.com - Pengobatan dengan stem cell di Indonesia mulai banyak diaplikasikan. Sayangnya, fasilitas dan dukungan untuk mengembangkan pengobatan itu masih terbatas. Itulah sebabnya, RSUD dr Soetomo perlu belajar dari Royan Institute Iran, salah satu pusat pengembangan stem cell terbaik di dunia.
TITIK ANDRIYANI, Surabaya
MESKI masih diembargo dari berbagai negara Barat, tidak menjadikan Iran pasif dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Setidaknya untuk pengobatan dengan stem cell. Di negara tetangga Iraq tersebut, stem cell mempunyai prospek yang cemerlang.
Karena itu, RSUD dr Soetomo perlu mengirimkan tim ke Royan Institute, Teheran, Iran. Tujuannya mempelajari stem cell secara lebih dalam. Royan Institute bukan lembaga di bawah pemerintah seperti halnya RSUD dr Soetomo yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Jatim. Royan Institute berdiri sendiri dan menjadi besar lantaran dukungan para donatur sehingga kini menjadi lembaga yang established.
Royan Institute termasuk salah satu institusi yang sudah cukup lama mengembangkan model pengobatan stem cell Mereka memulainya sejak 1990. Pengembangan pengobatan ini dimulai untuk kasus infertilitas (ketidaksuburan).
Dalam kunjungan singkat pada 20-22 Februari lalu, RSUD dr Soetomo mengirimkan enam dokter ahli. Yakni, ahli laboratorium stem cell Prof Dr drh Fedik Abdul Rantam dan dr Purwati SpPD, serta dokter pengguna stem cell, seperti Dr dr Ferdiansyah SpOT (K), dr Asra Al Fauzi SpBS, dr Joni Wahyuadi SpBS (K), dan Dr dr Kohar SpAn KIC KAP.
Dalam kunjungan itu mereka langsung disambut Presiden Royan Institute Hamid Gourabi PhD dan Director of Royan Institute for Stem Cell Biology and Technology Hossein Baharvand. Menurut Dr dr Ferdiansyah SpOT (K), ketua Pusat Kedokteran Regeneratif Stem Cell RSUD dr Soetomo, banyak capaian di bidang stem cell yang dimiliki Royan Institute. Itulah yang menjadi alasan tim RSUD dr Soetomo memilih studi banding ke sana.
Ferdiansyah mengungkapkan, riset yang dilakukan Royan Institute di bidang stem cell terbanyak nomor tiga di dunia. “Selain belajar lebih dalam tentang stem cell, kami melakukan penjajakan kerjasama,” ucapnya.