Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Suami Istri PNS Ditjen Pajak, Ternyata Masih Takut Kelabakan soal Uang

Minggu, 29 Maret 2015 – 17:02 WIB
Suami Istri PNS Ditjen Pajak, Ternyata Masih Takut Kelabakan soal Uang - JPNN.COM
Foto: dok.Jawa Pos

Norman khawatir target tidak tercapai. Sementara pada saat yang sama dia sudah meningkatkan taraf dan gaya hidup, misalnya dengan mencicil mobil. ”Bukannya dapat insentif, malah dipotong, kan bisa kelabakan. Jadi, tetap seperti biasa saja. Memang sih, bergantung pribadinya masing-masing. Tapi, buat saya harta itu ujian,” tuturnya.

Norman menyadari, seandainya target setoran pajak tercapai, dirinya akan meraup tambahan hampir dua kali dari gaji saat ini. Sejalan dengan itu, beban dan jam kerja juga meningkat.

"Yang kasihan itu para pelaksana (di lapangan). Saya juga pelaksana, tapi sudah ada jabatan. Nah, pelaksana itu katakanlah kalau target terpenuhi dapat insentif Rp 1 juta misalnya. Kalau tidak tercapai, bisa dipotong sampai Rp 1,5 juta. Jadi kan berkurang dari yang lama,” paparnya.

Yang akan sangat menikmati insentif adalah pegawai mulai golongan eselon IV ke atas. Insentifnya terasa sangat signifikan. Sebab, di golongan itu, kalaupun target tidak tercapai, tetap akan ada kenaikan dari gaji reguler meskipun tak sebesar jika target tercapai.

Di kantor tempat Norman bekerja, pasca penandatanganan insentif tersebut, pimpinan mulai meminta tambahan jam kerja dan tentu saja tuntutan untuk lebih bekerja keras. Selain karena mengejar insentif, juga lantaran tingginya target yang ditetapkan. Sehingga, dengan jam kerja PNS biasa, kecil kemungkinan target tercapai.

Sebelumnya Norman harus mulai mengantor pukul 07.30 dan pulang 17.00. Mulai April 2015, waktu pulang lebih malam, minimal pukul 18.00. ”Kami sekarang pakai sistem kerja bareng-bareng. Sebisa mungkin kerjakan bareng supaya tercapai,” imbuhnya. (gen/gun/wir/c9/kim)

 

ADA anggapan publik, PNS yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak hidupnya enak lantaran tunjangan kerjanya paling tinggi dibanding pegawai di instansi

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close