Suara Demokrat akan Anjlok Jika SBY Kembali Pimpin PD
jpnn.com - JAKARTA - Suara Partai Demokrat (PD) pada Pemilihan Umum 2019 nanti, diprediksi anjlok jika Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin partai tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum I DPP Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) M. Subur Sembiring kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (6/3).
Menurutnya, SBY lebih baik tetap Ketua Dewan Pembina dan itu lebih terhormat. "Karena salah satu kewenangan kongres PD nanti adalah menetapkan Ketua Dewan Pembina secara aklamasi. Kan lucu rasanya kalau Pak SBY sudah ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pembina nanti kemudian dipaksakan lagi secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP PD," jelasnya.
Dia mengingatkan, hak suara Dewan Pembina di Kongres nanti adalah 5 suara. "Itukan lebih bergengsi dari pada hak suara Ketua umum DPP PD yang ditetapkan dalam AD/ART hanya 3 suara, sementara suara DPD masing masing 2 suara dan masing masing DPC 1 suara," ungkapnya.
Karena itu, dia berharap SBY dalam waktu dekat ini mengumumkan bahwa dia hanya bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina saja.
"Itulah baru semua kader tahu nanti bahwa Pak SBY itu bukan orang yang haus kekuasaan tapi Pak SBY adalah sosok orang yang punya tanggung jawab besar menjaga Partai Demokrat dari segala politik pecah belah, dan itu sudah Pak SBY buktikan bahwa beliau adalah tokoh pemersatu di Partai Demokrat," jelasnya lagi.
Menurutnya, jika SBY terpaksa bersedia menerima menjadi Ketua umum PD, hampir dipastikan Partai Demokrat akan terbelah dan ini merugikan Partai Demokrat untuk bisa kembali menjadi partai pemenang pada Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
Dia mengingatkan, pada 2013 lalu kondisi Partai Demokrat harus meminta SBY menjadi Ketua Umum DPP PD agar PD terselamatkan dan tetap masuk pada 5 besar pada Pemilu 2014.