Suara-suara Histeris Menggedor-gedor Gerbang yang Terkunci
Pabrik Petasan Meledak dan TerbakarBlaar!
Kepingan batako semburat ke udara. Ledakan kedua menjebol dinding utara pabrik sepanjang kira-kira 5 meter.
Padi dan rumput di sawah roboh dan pohon-pohon pun meliuk hangus terkena panas. Api sudah memeluk seluruh pabrik.
Armansyah dan kawan-kawan hampir-hampir terlempar karena ledakan kedua.
Lukas, penjaga gedung serbaguna yang ditempati Brimob, juga mental karena ledakan. Padahal, baru beberapa menit sebelumnya, dia melayani permintaan foto-foto para anggota Brimob.
Kini dia juga turut berjibaku dengan martil di tangan. Lukas masih ingat teriakan Raymond sesaat setelah ledakan kedua. ”Dia teriak, kami disuruh tiarap,” tutur Lukas.
Raymond memutuskan penyelamatan tidak bisa lagi dilakukan. Dia memerintah anggotanya yang lain untuk mundur dan menarik para warga yang berhasil lolos keluar dari jangkauan panas.
Lukas menceritakan, dirinya dan para anggota Brimob merayap sepanjang sawah bergerak menjauhi pabrik. ”Kami merayap ratusan meter itu, sampai puskesmas sana,” katanya sembari menunjuk.