Suasana Haru Saat Jenderal Sutarman Melepas Jabatannya
Tolak Tawaran Jabatan Jokowi, Lebih Memilih Bertanijpnn.com - Jenderal Polisi Sutarman tak lagi menjabat Kapolri. Dia ikhlas diberhentikan dengan hormat oleh Presiden Joko Widodo, yang gagal melantik Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri baru. Dia dikabarkan mendapat tawaran dari Presiden Jokowi sebagai duta besar dan komisaris di perusahaan BUMN. Namun dengan tegas Sutarman menolaknya.
M. KUSDHARMADI - Jakarta
Pascapengumuman pemberhentian dengan hormat sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, Jumat (16/1) malam, Sutarman terbilang baru kali ini muncul lagi ke publik. Rabu pagi (21/1), Alumni Akademi Kepolisian 1981 itu menghadiri acara pelepasan di Mabes Polri dan PTIK.
Bertempat di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Sutarman menandatangi penyerahan tugas, jabatan dan tanggungjawab kepada Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin. Peristiwa bersejarah di tubuh kepolisian itu dilihat langsung oleh para Perwira Tinggi, Kapolda dan Perwira Menengah jajaran Polri.
Meski diberentikan sebagai Kapolri tanpa alasan yang jelas, pria yang diangkat sebagai Tri Brata 1-sebutan lain Kapolri- sejak 25 Oktober 2014 oleh Susilo Bambang Yudhoyono, tidak menampakkan kemarahan. Sebaliknya, senyuman khas tetap terpancar dari wajah mantan Kabareskrim Mabes Polri ini. Dia seakan ikhlas melepas jabatan itu kepada Badrodin.
Begitu prosesi upacara dan tanda tangan antara Sutarman dan Badrodin usai, mendadak suara di ruang itu menjadi haru tatkala Sutarman menyampaikan pidatonya.
"Saya mohon doa restu untuk menikmati sisa-sisa hidup ini di lingkungan masyarakat. Saya janji ke diri saya untuk tidak lagi terjun di kegiatan-kegiatan pemerintahan, politik-politik lain. Saya habiskan hidup saya untuk kepentingan-kepentingan sosial," kata pria kelahiran Sukoharjo, 5 Oktober 1957 itu.
Semua peserta upacara pun seolah terpaku menantikan setiap kata yang meluncur dari mulut jendral yang sudah mengabdikan diri selama kurang lebih 34 tahun di institusi Polri.