Suasana Kebatinan Harus Ditangkap agar NKRI Tidak Retak
jpnn.com, SORONG - Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada acara Penutupan Tanwir XXVII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Papua Barat, di Sorong, Papua Barat, Senin (15/1/2018). Kegiatan ini mengangkat tema “Merajut Kebersamaan Dalam Keragaman untuk Indonesia Berdaulat.".
Ali dalam ceramahnya menyinggung beragam isu penting tentang Papua. Ia menganggap pemilihan Papua Barat sebagai tempat sosialisasi sekaligus Tanwir IMM merupakan sesuatu yang strategis. Ia beralasan isu internasional maupun domestik di tanah Papua sangat penting mendapat perhatian penyelenggara negara baik eksekutif dan legislatif.
"Isu domestik di tanah Papua ini yang harus diperhatikan adalah kesenjangan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan tol laut yang belum maksimal," kata Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ali juga melihat perlu meningkatkan kapasitas pemahaman kebangsaan serta rasa nyaman kepada warga negara Indonesia termasuk di Papua Barat. Menurutnya, rakyat akan melihat dua hal dari pemimpinnya. Yakni karakter kearifan dan keteladanan termasuk pemimpin yang bisa merespons kebutuhan masyarakat.
Ali mengingatkan setiap melakukan kunjungan kerja ke Papua maka pemerintah harus betul-betul memberi implikasi yang riil terhadap pembangunan.
“Bukan hanya konsep tanpa makna. Kalau saya berkunjung lalu menemukan masalah, saya bawa dalam rapat kerja di DPR untuk selanjutnya diproses menjadi kebijakan termasuk dari sisi anggaran," ungkap Ali yang juga mewakili Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang beken dengan nama panggilan Zulhasan.
Karena itu, Ali menegaskan pencerahan mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara kepada generasi muda terutama Muhammadiyah sangat penting.
Menurutnya, Empat Pilar MPR harus bisa meyakinkan anak muda termasuk Muhammadiyah soal ideologi kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.