Subsidi Energi 2022 Capai Rp 500 Triliun, Zulhas Tawarkan 2 Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung untuk rakyat.
Zulhas, sapaan akrabnya, meyakini langkah tersebut sebagai solusi ampuh atas bengkaknya subsidi energi 2022, yang tembus Rp 500 triliun.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, dengan kondisi internasional yang bergolak, seperti perang Rusia-Ukraina yang tak pernah diramalkan dan berbagai sebab lainnya, harga minyak dan LPG di pasar dunia meroket.
“Akibatnya, subsidi energi 2022 membengkak sampai lebih dari Rp 500 triliun atau hampir 30% dari pendapatan APBN,” kata Zulhas saat memaparkan Gagasan dan Visi Misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Dalam hal ini PAN menawarkan dua solusi. Pertama, subsidi energi beralih dari berbasis komoditas menjadi subsidi langsung, dan kedua, mempercepat transformasi energi bersih.
“Subsidi langsung diberikan pada warga kita yang miskin,” ucapnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 26 juta orang yang diperkirakan memiliki kebutuhan konsumsi untuk dua motor dan mengkonsumsi 2x3 kilogram LPG per bulan. Sementara listrik, mereka membutuhkan hingga 900 watt.
Menurut dia, dengan subsidi BBM dan LPG warga tak mampu sebesar Rp 500 ribu rupiah per orang per bulan, pemerintah hanya akan menanggung Rp 15 triliun per bulan.