Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sudi Jawa

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 27 Oktober 2021 – 05:15 WIB
Sudi Jawa - JPNN.COM
Mantan menteri sekretaris negara Sudi Silalahi. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Anak dan istrinya menangis. Beberapa jam kemudian Sudi meninggal dunia.

Saya sendiri sudah lama tidak bertemu Pak Sudi. Memang beberapa kali ada pertemuan semacam reuni anggota kabinet Presiden SBY, tetapi saya baru sekali bisa hadir, sekitar 4 tahun lalu.

Kontak terakhir saya dengan Pak Sudi terjadi tiga-empat bulan lalu. Saya meneleponnya: soal pengalaman disuntik Vaksin Nusantara.

Pak Sudi mengaku sehat-sehat saja. Saya sudah menuliskannya di Disway kala itu. Saya juga melihat fotonya yang segar bugar.

Setelah itu Pak Sudi beberapa kali menelepon saya. Beliau menjelaskan hubungannya dengan Dokter Terawan. Tentu hubungan yang sangat dekat.

Dokter Terawan adalah dokter kepresidenan. Hampir setiap kali Presiden SBY dinas ke luar negeri, Sudi menyertai. Demikian juga Dokter Terawan.

Sudi juga bercerita: sempat memfasilitasi pembelian mesin DSA untuk RSPAD. Sebelum itu Sudi sendiri menjalani 'brain wash' DSA di negeri asal penemuannya: Amerika Serikat. Yakni setelah ditemukan ada penyumbatan di saluran darah di otaknya. Terawan yang menemaninya.

Namun, bukan penyumbatan itu yang kambuh, yang menyebabkannya meninggal. Yang saya tahu Sudi juga punya sakit lain: yang banyak dialami laki-laki senior.

Sudi Silalahi kami kenal sebagai salah satu menteri yang paling rajin salat. Hanya Pak Sudi yang berani mengingatkan SBY ketika sudah tiba waktunya salat Jumat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close