Sudirman Peserta JKN Beri Kesaksian: Tidak Benar Rawat Inap Hanya Ditanggung 3 Hari
“Program JKN telah membantu saya menjalani pengobatan atas penyakit yang saya derita. Saya tidak tahu lagi bagaimana saya menebus semua pengobatan ini apabila tidak ada jaminan kesehatan seperti program JKN ini,” tuturnya.
Sebelum masuk rumah sakit, Sudirman sempat mendapatkan perawatan dari dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar.
“Awalnya saya batuk, kadang merasa demam dan menggigil. Ditemani istri, saya berobat ke FKTP tempat saya terdaftar yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Di FKTP saya mendapatkan terapi pemeriksaan sputum (dahak) dan beberapa macam obat untuk penanganan awal," cerita Sudirman.
Dari pemeriksaan tersebut, Sudirman diarahkan untuk kembali lagi setelah tiga pengobatan.
"Selama pengobatan awal saya merasakan ada perubahan, batuknya sudah mulai berkurang namun masih agak sesak. Dari hasil pemeriksaan lanjutan akhirnya saya mendapatkan rekomendasi rujukan ke rumah sakit untuk foto rontgen dan konsultasi dengan dokter spesialis,” ungkap Sudirman.
Lebih lanjut dia menceritakan bahwa proses pendaftaran dirumah sakit sangat cepat, administrasi yang dibutuhkan hanya surat pengantar dari FKTP.
Pemeriksaan oleh dokter di poli rumah sakit juga sangat baik.
“Setelah mendapatkan pemeriksaan foto rontgen, oleh dokter spesialis menyampaikan bahwa saya terkena penyakit pneumonia. Saya direkomendasikan untuk rawat inap agar proses penyembuhannya bisa lebih cepat dan perkembangan penyakit saya bisa dikontrol langsung,” imbuhnya. (mrk/jpnn)