Suharto Nilai SEA Games 1997 Sukses Tanpa Dukungan APBN
“Terus terang, saya angkat topi dengan konsorsium ini karena dapat menyediakan dana yang diminta negara sebesar Rp 70 miliar dan adanya penambahan biaya pembinaan atlet sebesar Rp 35 miliar. Saya tidak tahu itu dapat darimana, tetapi Alhamdulillah itu terselenggara dan kami di bidang sarana dan prasarana bisa melaksanakan itu. Walaupun tertatih-tatih, tetapi SEA GAMES itu dapat terselenggara,” imbuhnya.
Bahkan, berdasarkan laporan pengeluaran yang ada, penyelenggaraan SEA Games XIX tahun 1997 di Jakarta tersebut menghabiskan biaya lebih dari Rp 156 miliar.
Sementara itu, kuasa hukum Bambang Trihatmodjo, Hardjuno Wiwoho mengatakan peristiwa SEA GAMES yang sudah 25 tahun yang lalu dikenang sebagai pristiwa membanggakan.
Apalagi, kontingen Indonesia telah mengharumkan nama negara yang sukses sebagai tuan rumah perhelatan akbar tersebut dengan menjadi juara umum.
Oleh karena itu, sepatutnya panitia pelaksana dan KMP SEA GAMES ini diberikan apresiasi tinggi.
“Semestinya kita melihat peristiwa tersebut dengan adil dan bijaksana, objektif tanpa ada tendensi apapun, komprehensif dengan melihat aspek filosofis dan sosialnya, tidak hanya pada aspek yuridis semata,” ujarnya.
Hardjuno menegaskan event SEA GAMES ini adalah untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan golongan tertentu, konsorsium apalagi kepentingan pribadi.
Dia mengingatkan penunjukan Bambang Trihatmodjo sebagai Ketua Umum KMP SEA Games XIX tahun 1997 di Jakarta didasari latar belakangnya yang saat itu sebagai putra Presiden RI Soeharto.