Suhendra Hadikuntono Minta Jokowi Lebih Perhatian pada Aceh
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono meminta Presiden Joko Widodo lebih memperhatikan Nanggroe Aceh Darussalam.
Dia berkaca pada pertemuan para mantan komandan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang dipimpin mantan Panglima GAM Muzakir Manaf dan juga para Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) di Meurerue, Aceh Besar.
Pertemuan itu untuk membahas dan menyikapi butir-butir Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 yang belum dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah pusat.
Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah pernyataan tegas bahwa pemerintah pusat diminta segera merealisasikan butir-butir MoU Helsinki yang sampai saat ini belum sepenuhnya berjalan.
Di antaranya adalah masalah bendera, ekonomi, serta perbatasan wilayah.
"Pernyataan sikap para mantan komandan GAM ini seharusnya tidak terjadi apabila pemerintah pusat lebih peduli dan memberikan perhatian pada permasalahan yang terjadi di Aceh," ujar Suhendra, Rabu (25/12).
Dia menambahkan, sikap tegas para mantan komandan GAM itu merupakan peringatan bagi pemerintah pusat agar sesegera mungkin menyelesaikan masalah Aceh terkait MoU Helsinki.
"Seperti yang saya imbau berulang kali, seharusnya Presiden Jokowi segera mengadakan pertemuan khusus dengan Wali Nanggroe Aceh dan para pemangku kepentingan di Aceh untuk membahas butir-butir MoU Helsinki yang sudah 14 tahun tidak kunjung dipenuhi,” kata dia.