Suka tak Suka, Bambang dan Sudirman Layak Diganti dari Kabinet Kerja
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat ekonomi Ichsanudin Noorsy menilai ada dua orang menteri yang berpotensi besar tersingkir jika Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle jilid II. Kedua menteri itu dianggapnya memiliki kinerja paling buruk di antara anggota Kabinet Kerja.
Menteri yang pertama adalah Bambang Brodjonegoro. Noorsy memberi rapor merah kepada menteri keuangan itu lantaran penyerapan anggaran dan realisasi penerimaan pajak di tahun 2015 sangat buruk.
Bambang Brodjonegoro. Foto: dok/JPNN.com
"Kalau bicara kinerja, bisa dilihat dari serapan anggaran jelek, shorted terhadap pajak jelek maka itu yang terkena adalah Menkeu dong, itu suka tidak suka," kata Noorsy kepada wartawan di Cikini, Sabtu (31/10).
Orang kedua yang dapat rapor merah dari Noorsy adalah Menteri ESDM Sudirman Said. Menurutnya, menteri berkacamata bulat itu punya banyak "dosa" sehingga layak diganti.
Noorsy menyinggung kebijakan penurunan harga solar yang dia anggap salah sasaran. Noorsy juga menyebut Sudirman sampai sekarang tak berani transparan soal ongkos produksi bahan bakar minyak.