Sukamta Mencurigai Pergerakan Kapal Perang China
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan Kementerian Pertahanan (Kemhan), TNI, Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan instansi pemerintah lainnya untuk mewaspadai pergerakan beberapa kapal perang China yang masuk Indonesia beberapa waktu terakhir.
Sukamta menjelaskan beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan dalam situasi apapun.
"Beberapa kali kita menemukan sea glider yang diduga milik China tanpa izin diduga sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan. Yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," kata Sukamta di Jakarta, Rabu (12/5).
Ditekannya bahwa setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai termasuk ketika operasi kemanusiaan, termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia dalam penanganan KRI Nanggala-402.
Sukamta mencontohkan dua kapal milik China yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 merupakan kapal penyelamat dan pengangkat kapal sehingga tepat ketika membantu pengangkatan Nanggala 402.
Namun, menurut dia, kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina sehingga patut diwaspadai.
"Kapal tersebut bisa menjalankan tugas ganda yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402 sekaligus mengumpulkan data tentang laut Indonesia," ujarnya.
Dia juga memberikan catatan terkait dengan adanya latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan angkatan Laut China.