Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sukarelawan, Sukarela atau Berharap Imbalan?

Sabtu, 11 Februari 2023 – 20:26 WIB
Sukarelawan, Sukarela atau Berharap Imbalan? - JPNN.COM
Joko Widodo dalam kampanye akbar bertitel Konser Putih Bersatu di SUGBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com - Sukarelawan adalah orang yang rela bekerja tanpa pamrih untuk membantu sebuah pekerjaan atau menyelesaikan persoalan. Seharusnya sukarelawan bekerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Namun, dalam praktiknya, sekarang kelompok sukarelawan sudah menjadi organisasi pseudo-politik alias organisasi politik semu.

Organisasi sukarelawan menjadi instrumen pendukung seorang politikus dalam sebuah kontestasi politik. Setelah calon yang didukung menang, kelompok sukarelawan berubah bentuk menjadi semacam pressure group.

Organisasi sukarelawan biasanya bubar setelah pekerjaan selesai. Akan tetapi, dalam banyak kasus di Indonesia, kelompok sukarelawan tetap berdiri jauh setelah pekerjaan selesai.

Kelompok sukarelawan ini tidak rela begitu saja setelah calon yang didukungnya dalam perhelatan politik menang. Banyak yang menunggu mendapatkan political reward alias ganjaran politik, misalnya memperoleh jabatan sebagai komisaris di BUMN, atau malah meminta jatah menteri.

Praktik jual beli putus ini menjadi hal yang lazim dalam perhelatan kontestasi politik di Indonesia. Partai politik sebagai pemilik tiket memasang harga tertentu kepada calon yang hendak meminta tiket pencalonan.

Macam-macam nama biaya itu, mulai biaya pemenangan, biaya kampanye, biaya konsolidasi, biaya serangan fajar, dan lain sebagainya. Biaya-biaya itu lazim disebut sebagai mahar sebagai bagian dari transaksi politik.

Ada parpol yang mengusung jargon ‘politik tanpa mahar’ alias tidak ada biaya politik yang harus dibayar untuk mendapatkan tiket politik. Partai yang paling getol mengusung jargon itu adalah Partai Nasional Demokrat atau Nasdem.

Seharusnya sukarelawan bekerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Namun, dalam praktiknya, kelompok sukarelawan sudah menjadi organisasi pseudo-politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News