Sukses Produksi 4,3 Juta Ton Padi, Lampung Kini Jawara Pangan Nasional
jpnn.com, LAMPUNG - Lampung kini masuk lima besar sebagai lumbung pangan nasional. Kesuksesan itupun diganjar pemerintah pusat dengan anugerah pin emas 20 Oktober 2015.
Kini, Lampung berada di posisi jawara pangan dan menjadi fokus perhatian pusat dalam sistem logistik nasional.
Ketika Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri menjabat 2 Juni 2014, produksi padi menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung sebanyak 3,32 juta ton gabah kering giling (GKG).
Amanat menaikkan produksi 1 juta ton yang disanggupi Gubernur Ridho atas tantangan Presiden Joko Widodo selama dua tahun, membuat Lampung menjadi fokus nasional.
Perlahan produksi padi naik menjadi 3,64 juta ton GKG pada 2015 atau naik 9,69 persen, dan pada 2016 naik menjadi 4,35 juta ton GKG atau naik 19,61 persen.
”Ini tentu berkat kerja keras kita semua. Kepercayaan pusat yang meminta kenaikan produksi 1 juta ton di akhir 2017, harus mampu diwujudkan dengan kebersamaan para bupati dan wali kota di sentra penghasil padi,” kata Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group), (20/6).
Ridho mengingatkan, muara akhir produksi padi Lampung di akhir 2017 dari Kementerian Pertanian adalah 4,4 juta ton GKG. Upaya yang dilakukan untuk menuai target itu dengan mendorong mekanisasi pertanian guna meningkatkan efisiensi alat dan mesin pertanian dan produktivitas.
Kemudian, bantuan benih untuk peningkatan produktivitas dan luas pertanaman padi dan jagung. Tak kalah penting, mengoptimalkan pemanfaatkan lahan dan air untuk meningkatkan luas pertanaman padi dan jagung.