Sulit Menanjak, Rupiah Hari Ini Ambruk Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah 27 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp 15.655 per USD.
Pelemahan mata uang Garuda terjadi di tengah pasar yang menantikan rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS).
Rupiah hari ini melemah dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.628 per USD.
"Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap USD hari ini mengantisipasi dua data penting AS yang akan dirilis yaitu data inflasi konsumen AS nanti malam dan rilis keputusan The Fed di Kamis dini hari," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, langkah antisipasi tersebut bisa mendorong pasar keluar dari aset berisiko terlebih dahulu sambil menunggu kejelasan data.
Dia menilai kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), sangat mempengaruhi pergerakan aset di pasar keuangan global.
Data inflasi menjadi pertimbangan utama bank sentral saat ini untuk menentukan arah kebijakannya ke depan.
"Inflasi yang terus turun bisa memicu The Fed untuk makin melonggarkan kebijakan moneternya dan ini mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko, dan sebaliknya," ujar Ariston.