Sulitnya Mencari Pasangan untuk Khofifah
Masalahnya, suara gabungan partai oranye-biru-putih itu belum jelas hingga hari ini, sama dengan persoalan tarik ulur cawagub Khofifah yang belum rampung.
Dia mempertanyakan sikap partai-partai calon penggerak poros baru tersebut, yakni PAN dan PKS.
Keduanya masih menimbang-nimbang akan membentuk poros baru bersama Gerindra atau memilih jalan yang berbeda.
Misalnya, PAN dengan Khofifah, sedangkan PKS di belakang Gus Ipul.
''Ini bisa menimbulkan gejolak di akar rumput,'' jelasnya. Gerindra-PAN-PKS tidak bisa segera memutuskan poros baru karena terkendala keputusan pusat.
Di sisi lain, Suko Widodo, pengamat politik Universitas Airlangga, menyebutkan bahwa demokrasi di Indonesia memang masih terlalu sentral.
Padahal, pemangku kepentingan di pusat belum tentu mengerti kondiri riil dan pemimpin seperti apa yang dibutuhkan di daerah.
Demokrasi telah berjalan selama 19 tahun. Namun, dominasi Jakarta alias Jakartasentris terus berlaku di kepengurusan partai.
''Akhirnya, DPD tidak dapat panggung dan tidak berdaya,'' ucapnya. (deb/c20/ano/jpnn)