Sumber Air Minim, Nunukan Krisis Air Bersih
Saat ini perhatian pemerintah pusat untuk daerah Nunukan, khususnya untuk pembangunan sangat banyak. Seperti, pembangunan embung, instalasi pegolahan air bersih. Untuk Pemkab Nunukan harus fokus menyiapkan lahan yang dibutuhkan.
Menurutnya, saat ini ada sembilan perencanaan untuk pembangunan embung di Nunukan dan Sebatik. Hal ini harus disambut baik Pemkab Nunukan. Karena kendala di Nunukan dan Sebatik saat ini adalah sumber air sangat sulit, berbeda dengan di daerah Sebuku dan Lumbis.
“Untuk daerah wilayah 3 sendiri sumber air ada, karena sungai yang dimiliki sangat luas, berbeda di Nunukan dan Sebatik,” ujarnya.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-PRPP) Nunukan, Sufyang mengatakan, untuk menyiapkan lahan pembangunan embung menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) masih sulit.
“Belum ada rencana dari Pemkab Nunukan untuk menyiapkan lahan pembangunan embung jika menggunakan dana dari APBD,” kata Sufyang kepada Radar Tarakan kemarin.
Pemkab Nunukan sulit menyiapkan lahan menggunakan APBD, karena kondisi keuangan daerah masih defisit. Sehingga, butuh bantuan anggaran dari pemerintah pusat. Ketika ada bantuan dana dari pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur, Pemkab Nunukan ikut meminta untuk menyiapkan dana pembebasan lahan.
Dia mencontohkan, seperti pembangunan embung di Desa Lapri di Kecamatan Sebatik Utara, anggaran pembebasan lahan disiapkan pemerintah pusat. Karena saat ini Pemkab Nunukan tidak dapat melunasi sisa lahan yang masih belum dibebaskan.
“Ada anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 7 miliar untuk kelanjutan pembangunan embung termasuk dana pembebasan lahan,” ujarnya.