Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Super Tembaga

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 30 April 2020 – 05:00 WIB
Super Tembaga - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua durian di muka bumi pun langsung tewas oleh musang king --nama dan reputasinya.

Itulah yang saya ceritakan di diskusi Zoom dengan Pak Erzaldi dan Pak Djohan Aping Senin lalu.

Djohan Aping adalah orang asli Bangka. Nama sebenarnya: Djohan Riduan Hasan. Buyutnya pun sudah lahir di Bangka. Ia anak ke-8 dari sembilan bersaudara.

Keuletannya muncul lantaran ayahnya meninggal ketika ia baru berumur 3 tahun.

Sejak kecil ia sudah harus jualan kue bikinan ibunya: piang nanas. Saya belum pernah mendengar nama kue itu --apalagi merasakan enaknya.

Ketika Pak Djohan menyebut nama ”piang nanas” saya minta diulang tiga kali: agar tidak salah menuliskannya.

Dari jualan itu pula ia bisa kuliah di Universitas Tarumanegara Jakarta. Jurusan teknik mesin. Lalu bekerja di perusahaan spare part di Jakarta.

Tahun 1997 ia pulang ke Bangka. Bikin smelter tambang timah. Sepuluh tahun kemudian Djohan merintis kebun sawit di Bangka.

Yang berjasa menduriankan Tiongkok adalah Thailand. Namun kita semua tahu: durian Thailand kalah dengan durian durian mana pun dari Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News