Supermoon Datang Lagi, tapi Harus Tetap Diwaspadai
jpnn.com, JAKARTA - Fenoneman Bulan super atau supermoon akan menghampiri wilayah Indonesia. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bulan akan berada dalam jarak paling dekat dengan Bumi, Selasa (2/1) pukul 04.48 WIB.
Kepala Bagian Humas BMKG Harry Tirto Djatmiko mengatakan, Bulan akan berada dalam jarak 356.565 kilometer dari Bumi sehingga tampak lebih besar. "Lima jam berikutnya (sejak 04.48 WIB, red), yaitu pukul 09.24 WIB, Bulan akan berada dalam puncak fase purnama," kata Harry, Senin (1/1).
Sayangnya saat pada puncak purnama, Bulan sudah terbenam dari wilayah Indonesia. Namun, reaksi awal supermoon sebenarnya sudah dapat dinikmati masyarakat Indonesia pada Senin (1/1) malam ini.
Hanya saja Hary juga mengingatkan masyarakat akan dampak supermoon. Dia mengimbau masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai untuk tetap waspada terhadap peningkatan pasang air laut maksimum yang mengakibatkan rob. Kondisi tersebut diprediksi akan terjadi antara 1-4 Januari 2018 dan 29 Januari-2 Februari 2018.
Supermoon merupakan fenomena astronomi yang alamiah dan biasa terjadi dengan selisih waktu terdekat antara bulan dalam fase purnama berada di titik perigee atau jarak terdekat dengan Bumi. Pada saat supermoon, Bulan akan lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa atau apogee (titik terjauh Bulan dari Bumi).
Selain itu, purnama perigee kali ini menjadi pembuka rangkaian supermoon yang berdekatan. Fenomena supermoon kali ini biasa disebut dengan fenomena trilogi supermoon yang terjadi pada 3 Desember 2017, 2 Januari 2018 dan 30-31 Januari 2018.
Adapun supermoon berikutnya akan ditutup pada 30 hingga 31 Januari 2018. Pada 30 Januari 2017 pukul 16.56 WIB, bulan berada di perigee 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya, yaitu pada (31/1) pukul 20.26 WIB, bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.
"Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian supermoon ini adalah yang banyak ditunggu karena pada saat tersebut terjadi pula peristiwa gerhana Bulan total yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam. Terlebih, peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit yang menyebabkan Bulan akan berwarna merah," pungkas Harry.(rgm/JPC)