Suporter Bikin Ulah, PSMS Medan Terancam Didenda Komdis PSSI
jpnn.com, MEDAN - Sejumlah suporter PSMS Medan bikin ulah saat menghadapi Tiga Naga di Stadion Teladan Medan, Minggu (15/3) lalu. Mereka menyalakan flare dan melemparnya ke arah suporter lain dan ke pinggir lapangan saat laga memasuki menit 90.
Bahkan, wasit Parizon (Sumatera Barat) sempat menghentikan pertandingan selama kurang lebih 5 menit. Akibat ulah suporter yang tak sportif, PSMS Medan pun terancam mendapat sanksi denda sebesar Rp50 juta dari Komisi Disiplin PSSI.
Alhasil, pertandingan pun sempat dihentikan Keadaan sempat memanas, saat suporter lain marah dengan aksi Ultras. Mereka nyaris mendatangi Ultras.
Sementara beberapa anggota Ultras ada yang memanjat pagar, berusaha memasuki pinggir lapangan karena ketakutan diserbu.
Pemain PSMS, Legimin Raharjo, tampak berlari dan mendekat ke tribun utara, dia meminta para suporter tenang. Aparat keamanan kemudian mengendalikan situasi dengan mengumpulkan mereka di satu tempat di tribun utara tanpa aksi. Barang bukti flare juga smoke bomb disita petugas.
Mereka tertahan di stadion demi mengamankan dari amukan penonton dan suporter PSMS lain, yang kecewa dengan aksi Ultras 1950. Sekira pukul 19.00 WIB, mereka satu per satu digiring menaiki mobil dan dibawa ke Mapolrestabes Medan.
Ketua Panpel Julius Raja, tampak marah dan kecewa dengan aksi ini. Karena PSMS kerap bermasalah dengan aksi para supprter yang berujung denda dari Komdis PSSI.
“Kami menyesalkan kejadian ini. Ini adalah laga perdana di Stadion Teladan, yang mestinya semua berakhir dengan suasana gembira, karena PSMS menang. Dari pelaksanaan tidak ada kendala, tetapi karena ulah suporter dari tribun utara, yang membuat pertandingan terhenti pada menit 90. Yang jelas PSMS kena denda, nanti bagaimana kelanjutannya kami tunggu dari Komdis PSSI,” ungkap King, sapaan karib Julius Raja.
King juga menegaskan, Panpel PSMS akan memproses ini secara hukum. Ia meyakini ada aktor intelektual di balik aksi ini, termasuk yang mendanai penyediaan flare dan sejenisnya.
“Kami sudah bicara dengan tim kuasa hukum, dan akan memproses ini. Di belakang layar ini siapa, tentu ada orang yang menyuruh, membuat ini rusuh. Orang yang di belakang ini dicari, yang membuat ini anarkis. Mereka menyalakan flare, tentu ada yang mensponsori. Flare-nya ada sekitar 7 buah,” tegasnya.