Suprapto Menduga Pelaku Klitih di Jogja Terorganisasi, Ada Aktonya, Siapa?
jpnn.com, YOGYAKARTA - Sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada (UGM) Suprapto mendorong polisi tidak berhenti pada pelaku kejahatan jalanan yang menghantui warga Jogja.
Suprapto berharap penanganan kasus kejahatan jalanan yang beken disebut klitih di Jogja itu juga menguak pihak di belakang para pelaku.
"Saya selalu mengusulkan jangan hanya menangani pelaku, tetapi ditelusuri sampai diketahui siapa yang ada di balik pelaku," ujar Suprapto di Yogyakarta, Rabu (6/4).
Pria yang pernah melakukan penelitian kejahatan jalanan di Jogja sejak 2004 hingga 2009 itu menilai aksi para remaja usia sekolah tersebut tidak murni inisiatif mereka.
Dia menduga para pelaku klitih terorganisasi dan ada yang melatih mulai dari penyiapan senjata tajam, pembagian tugas antara yang mengemudi sepeda motor dan yang mengeksekusi sasaran, hingga antisipasi ketika ada patroli kepolisian.
"Saya melihat ada yang (dalang, red) di balik mereka, ada yang mencuci otak, ada yang "ngompori", karena kalau mereka murni sepertinya tidak mungkin bisa membuat celurit sendiri, membuat pedang agar ayunan jadi ringan," beber Suprapto.
Dalam pendapatnya, Suprapto menyebut kejahatan jalanan oleh kalangan remaja atau pelajar bisa terus berkelanjutan hingga kini disebabkan para pelakunya terorganisasi sehingga memungkinkan adanya proses regenerasi.
Itulah sebabnya dia mendorong aparat penegak hukum perlu memutus rantai kejahatan jalanan oleh kalangan remaja dengan menelusuri pihak-pihak yang ada di balik tindakan kriminal itu.