Surplus Neraca Dagang Turun, Defisit Transaksi Melebar
Menurut Agusman, perkembangan neraca pembayaran Indonesia (NPI) kuartal kedua secara keseluruhan masih menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal perekonomian.
’’BI terus mewaspadai perkembangan global, khususnya risiko terkait dengan kebijakan bank sentral AS dan faktor geopolitik yang dapat memengaruhi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan,’’ ujarnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan, kinerja perdagangan migas masih dipengaruhi harga komoditas.
Harga komoditas mengalami kenaikan saat ini sehingga defisit diharapkan bisa mengecil.
’’Kuartal ketiga defisit bisa di 1,9–2 persen,’’ tutur Josua.
Namun, defisit sampai akhir 2017 diperkirakan mencapai 1,7 persen dari PDB. Defisit neraca jasa travel juga diprediksi menurun.
’’Defisit transaksi berjalan sampai akhir tahun bisa lebih kecil,’’ tandasnya. (rin/c14/sof)