Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Survei LSI Denny JA Ungkap Penyebab Elektabilitas PSI Jeblok

Jumat, 05 April 2019 – 16:54 WIB
Survei LSI Denny JA Ungkap Penyebab Elektabilitas PSI Jeblok - JPNN.COM
Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar merilis survei "Pengaruh Caleg Menentukan Posisi Partai Politik", Jakarta, Jumat (5/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan enam partai politik peserta Pemilu 2019 terancam tidak lolos ke Senayan. Sebab, enam partai tersebut memiliki elektabilitas di bawah satu persen. Sementara, ambang batas parlemen mencapai empat persen.

Satu dari enam partai yang tidak lolos parlemen yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Temuan LSI Denny JA, partai yang dipimpin Grace Natalie itu hanya memiliki elektabilitas 0,2 persen.

"Elektabilitas sebesar itu, membuat PSI terancam tidak lolos," kata Peneliti LSI Denny JA Rully Akbar ditemui di Jakarta Timur, Jumat (5/4).

Dia menyadari, PSI termasuk partai yang gencar melakukan kampanye. Tidak hanya itu, PSI rutin membeberkan program kerja jika masuk parlemen.

Hanya saja, kata dia, program kerja milik PSI ini tidak menuai simpati masyarakat, khususnya pemilih muslim. Sebab, mereka ingin menghapus Perda Syariah dan menolak poligami.

BACA JUGA: Survei Terbaru LSI Denny JA: 5 Parpol Berpeluang Besar Lolos ke Senayan

"Mereka mengambil visi dan misi yang belum tentu disukai khalayak ramai. Mereka memainkan perda Syariah, kemudian memainkan poligami. Kita tahu, pemilih Indonesia 90 persen muslim," ucap dia.

Menurut dia, PSI berupaya mengambil ceruk pemilih minoritas ketika ingin menghapus Perda Syariah dan menolak poligami. Namun, upaya meraup ceruk pemilih minoritas itu berpotensi gagal. Kaum minoritas telah memiliki pilihan untuk partai politik lama seperti PDIP.

Hasil survei LSI Denny JA menyebutkan PSI berpeluang besar gagal mengirimkan wakilnya ke Senayan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close