Survei: Partai Baru Tak Berdaya Melawan Politik Dinasti di Sulbar
jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Y-Publica menunjukkan bahwa politik dinasti masih sangat kuat di Dapil Sulawesi Barat. Partai baru dipastikan tidak bisa berbuat banyak di dapil yang memiliki jatah empat kursi DPR RI itu.
Ruskati Ali Baal, istri Gubernur Ali Baal Masdar yang juga caleg petahana Gerindra, meraih elektabilitas tertinggi sebesar 16,3 persen. Pesaingnya adalah caleg Nasdem, Adnan Anwar Saleh, mantan gubernur dua periode dan juga suami dari wakil gubernur, dengan elektabilitas 11,5 persen.
Caleg Nasdem lainnya, purnawirawan dan mantan anggota DPR dari Demokrat, Salim S Mengga (8,4 persen), pernah menjajal tiga kali pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan bupati (pilbup) Polewali Mandar.
“Lingkaran dinasti politik tampak sangat kentar, berputar-putar dalam perebutan kekuasaan lokal dan akses ke pusat,” ungkap Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam siaran pers di Jakarta, pada Senin (4/3). Sebut saja Suhardi Duka dari Demokrat (2,8 persen), mantan bupati Mamuju dua periode yang menjadi rival Salim dalam pilgub terakhir.
Lalu ada Ratih Megasari Singkarru dari Nasdem, anak mantan anggota DPR Hendra Singkarru yang juga berpengaruh penting dalam politik lokal di Sulbar (2,4 persen). Atau figur muda PDIP putera bupati Mamuju Tengah Arwan M Aras (2,1 persen) dan saudara bupati Majene dua periode Sanrakati Katta dari Demokrat (1,9 persen).
“Ada pula senator DPD yang banting setir menjadi caleg DPR, yaitu Muh Asri Anas dari PAN (3,1 persen) dan KH Muh Sybli Sahabuddin dari PKB (1,4 persen),” jelas Rudi.
Selain itu purnawirawan TNI-AU Mayjen Masmun Yan Manggesa dari PDIP (0,9 persen), anggota DPRD dari Gerindra Tomi (0,6 persen), dan isteri politisi PDIP Herni Agus Ambo Djiwa (0,5 persen).