Susahnya Miliki Darah Langka di Indonesia
Rabu, 27 Juni 2012 – 09:27 WIB
"Saat itu Facebook, Twitter, BBM (BlackBerry Messenger) belum ada. Jadi, pasti agak sulit mencari donor," keluh wanita kelahiran Bandung 22 Desember 1977 ini.
Adik Natalia memang memiliki darah O-. Tetapi, saat itu tekanan darahnya drop dan baru siap diambil darahnya tiga hari kemudian. Padahal, kondisi Natalia sudah sangat mengkhawatirkan. Dia tidak sadarkan diri di ICU. Beruntung, ada dua ekspatriat yang memiliki darah O- dan bersedia mendonorkan darahnya.
"Akhirnya nyawa saya terselamatkan oleh sumbangan darah mereka," ungkap Natalia.