Susi Pudjiastuti Diundang PKS untuk Bicara Konflik di Natuna
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan politikus memiliki peran penting dalam rangka mengatasi permasalahan sengketa Laut Natuna yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menteri di era Presiden Jokowi - Wapres JK periode 2014-2019 tersebut mengingatkan tugas politikus dalam mengatasi masalah Natuna tersebut.
"Karena kalau saya perhatikan selama lima tahun gabung dalam pemerintahan, politisi itu make most of the matter. Kalau buruk, maka politisi juga buruk. Kalau bagus maka politisi harus banyak menjadi countryman. Jadi negarawan yang peduli rakyat," kata Susi dalam rilis Humas PKS yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia mengemukakan hal tersebut dalam acara Ngopi Bareng Presiden PKS bertajuk "Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan" di Gedung DPP PKS Jakarta Selatan, Senin (20/1).
Menurut dia, berbagai aturan yang ditegakkan pada zamannya seperti tidak ada "transhipment" (alih muatan) serta pemberantasan penangkapan ikan ilegal membuat tuna Indonesia semakin banyak dikonsumsi global.
Namun, lanjutnya, untuk dapat mempertahankan keberlanjutan tersebut dinilai mesti ada komitmen bersama di antara politikus nasional khususnya dalam menangani Natuna.
Susi melihat politikus itu sangat menentukan dan keberlanjutan dari sebuah bangsa. "Nasib bangsa dan pembangunan, pertumbuhan, sebuah bangsa dan negara itu sangat bergantung pada kualitas politisinya," katanya.
Dia menyebutkan kalau anggota DPR memiliki prinsip maka dia akan berjuang keras untuk keberlangsungan kehidupan berbangsa termasuk kedaulatan negara.