Susi Pudjiastuti: Emak-Emak Selalu Ada Akal
"Penjual itu langsung menyanggupi untuk mengirim. Sama waktu saya membuat lapak Ganjar. Paling tangguh dulu penjual batik dan lurik yang mengonversi menjadi jualan masker, lalu omzet naik. Itu juga perempuan," tutur Ganjar.
Hal itu, lanjut Ganjar, sangat berbeda ketika dia bertemu pria pedagang ayam geprek di Tegal.
Saat Ganjar memesan untuk diantar ke Semarang, justru pedagang itu tidak menyanggupi pesanan karena berpikir soal jarak.
"Jadi ceritanya adalah satu perempuan sangat siap, donatnya langsung dikirimkan ke saya dengan ongkos kirim dibebankan ke saya tetapi satu lagi tidak bisa jadi ya kesempatannya hilang. Mudah-mudahan banyak orang yang nanti akan mendapatkan kesempatan dan belajar lebih banyak dari perempuan-perempuan yang hebat dalam mengelola bisnisnya," kata Ganjar.
Sementara itu, Susi Pudjiastuti mengatakan perempuan itu realitasnya jauh lebih tangguh dibandingkan laki-laki.
Perempuan lebih tahan banting, hanya saja terkait endurance memang kalah dengan laki-laki.
"Kalau bicara soal perempuan, perempuan itu resilient-nya jauh lebih, bukan bicara gender ini lebih hebat perempuan tapi realitasnya perempuan ini lebih resilient dibandingkan laki-laki. Lebih tahan banting, cuma endurance-nya kalah sama bapak-bapak. Kalau ada up and down, perempuan kadang lebih gampang emosinya, lalu putus asa dan memutuskan jadi ibu rumah tangga saja," katanya.
Menurutnya, pemerintah harus bisa melihat poin penting dari perempuan, khususnya terkait ketangguhan. Sebab perempuan kebanyakan menjadi lebih tangguh, lebih kreatif, dan lebih inovatif.