Susi Terus Menangis...
SIMALUNGUN - Muhammad Arif Hermawan (17) dan Agus Prianto (21) dipukul di bagian kepala hingga tersungkur. Lalu, Agus diseret sejauh dua meter. Esok paginya, Arif dan Agus ditemukan warga tergeletak di pinggir jalan. Agus sekarat, sementara Arif sudah tak bernyawa.
------------
SAWALUDDIN- SIMALUNGUN
------------
Jumat (28/11) pagi, beberapa personel Polres Simalungun tampak sibuk kesana-kemari. Mereka hendak mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menggelar rekonstruksi. Warga tampak berangsur-angsur memenuhi halaman Mapolres Simalungun di Pamatangraya.
Dan, sekira pukul 10.00 WIB, puluhan warga, polisi, jaksa serta tersangka dan korban pembantaian tampak berkumpul di halaman Mapolres, pertanda akan dimulainya rekonstruksi pembantaian yang menewaskan Muhammad Arif Hermawan. Mendung pagi itu terasa menyatu dengan suasana duka saat digelarnya rekonstruksi.
Sejak rekonstruksi dimulai, Susi Sujiyanti (16), kekasih almarhum Arif, paling menarik perhatian. Dia terus merekam dengan telepon genggamnya, bagaimana pacarnya dibunuh. Selama merekam, air matanya tak henti bercucuran.
Tampak beberapa kali dia mengusap air mata yang membasahi pipinya menggunakan hijab yang ia kenakan. Tampak kesedihan mendalam pada wajah Susi.
Susi yang ditanyai Metro Siantar (Grup JPNN) mengaku bahwa ia sangat ingin mengetahui bagaimana proses terjadinya pembunuhan kekasihnya tersebut. Dia mengaku sangat menyayangi Arif.
“Aku sayang sama dia, Bang. Ini untuk kenang-kenangan,” katanya.
Susi mengaku, setelah Arif meninggal, ia sering memimpikan Arif dan terus terbayang wajah Arif. Bahkan, untuk melepas rasa rindu terhadap pacarnya tersebut, ia rela datang dari rumahnya di Bukit V, Bosar Maligas, ke rumah Arif yang berada di Huta Setia Tawar, Nagori Maligas Bayu, Kecamatan Huta Bayu Raja.
“Aku datang sebulan dua kali, kadang lebih. Aku biasanya datang diantar kawanku,” katanya seraya mengusap air matanya.