Suud, Pembuat Alat Bantu Gerak untuk ABK di YPAC
Selama 42 Tahun Mengabdi, Kini Bergaji Rp 800 RibuSu’ud lah yang selama ini membuat beragam alat bantu untuk ABK. Di antaranya, brace, kruk, kursi roda, prosthese, korset, back splint, dan neck splint.
Su’ud mengatakan, yang paling sering dibuat adalah brace. Yakni, alat bantu untuk menyangga tubuh anak penderita polio.
Pembuatan brace dan beragam alat itu tidak mudah. Apalagi dia harus membuatnya dengan tangan alias manual. Tidak ada alat modern. Bahkan, mesin jahit yang digunakan sudah berusia belasan tahun.
Misalnya, pembuatan brace. Bahan yang digunakan adalah lempengan pelat aluminium atau stainless. ”Pelatnya digergaji sendiri pakai tangan,” ujar Su’ud.
Menurut dia, penderita polio biasanya berkaki bengkok. Lekukan kaki harus diukur dengan benar. Jika tidak, sang anak akan kesakitan.
Biasanya, jika anak mengaku sakit, Su’ud tetap meminta anak itu untuk terus memakai brace tersebut. Sebab, sebenarnya saat itu sedang terjadi proses koreksi tubuh. ’’Rasa sakit itu akan hilang dalam sepekan,’’ katanya.
Kemudian, dia juga membuat sepatu ABK. Untuk membuat satu sepatu, dibutuhkan waktu dua hingga tiga minggu. Sebab, rangkaian pembuatannya cukup panjang.
Awalnya mendesain mal sepatu. Yakni, sepatu didesain sesuai kaki pemakai. Maklum, kaki setiap ABK berbeda. Karena itu, setiap anak dibuatkan sepatu khusus.