Swiss Tak Beruntung Lawan Spanyol? Tidak Juga, Cek Faktanya di Sini
jpnn.com, SAINT PETERSBURG - Andai Swiss memenangi adu penalti, maka Yann Sommer sudah pasti menjadi pemain terbaiknya karena dia melakukan banyak penyelamatan gemilang saat menghadapi Spanyol di perempat final, Jumat (2/7) malam.
Kenyataannya, Swiss kalah, sekali tepisannya atas sepakan pemain Spanyol mampu dibalas dua tepisan tendangan pemain Swiss oleh kiper Spanyol Unai Simon. Skor adu penalti pun 3-1 untuk keunggulan Spanyol.
La Nati -julukan Timnas Swiss- tak beruntung? Tentu itu bukan pernyataan yang tepat. Sebab, jatah keberuntungan Swiss sudah dihabiskan dalam waktu 2x45 menit plus 2x15 menit.
Spanyol yang punya banyak kesempatan, selalu tak beruntung. Mulai dari Morata, Koke, Busquets, Ferran Torres, Pedri sampai Jordi Alba, semuanya gagal membobol gawang lawan untuk menambah gol.
Sebaliknya, Swiss yang memiliki kiper Yan Sommer, mampu mengandaskan peluang Spanyol. Total, dalam pertandingan ini Tim Matador memiliki 24 kesempatan dengan sembilan di antaranya merupakan kesempatan emas. Sebaliknya, Swiss hanya membuat sembilan kesempatan, dengan dua yang berbahaya.
Satu dari dua peluang emas itu, menjadi gol. Bandingkan dengan Spanyol, dari sembilan peluang emas yang mengarah ke gawang Swiss, hanya satu yang jadi gol. Itu juga dihitung sebagai aksi bunuh diri Denis Zakaria, bukan gol Jordi Alba.
Swiss juga harus berterima kasih ke dewi fortuna karena mereka tampil dengan sepuluh orang setelah Freuler diganjar kartu merah usai melanggar keras pemain Spanyol pada menit ke-77, tetapi La Nati tetap bisa menahan imbang Spanyol 1-1 sampai usai waktu normal.
Keberuntungan Swiss awalnya berlanjut ke adu penalti. Bayangkan, setelah 120 menit membuat banyak peluang dan selalu gagal berbuah gol, Spanyol dibuat deg-degan setelah tendangan Busquets mengenai tiang.