Syahrul Yasin Limpo Tekankan Tiga Hal Penting untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Lebih lanjut, Syahrul menuturkan tiga pilihan industri masa depan yang akan digenjot pemerintah hingga 2025, yakni komunikasi dan telekomunikasi, agrobisnis serta transportasi. Menurut dia, ketiga sektor tersebut selain memiliki daya dorong terhadap sektor pembangunan ekonomi, juga yang terpenting menyentuh kehidupan mayoritas rakyat di negeri ini.
"Pada akhirnya tiga pilihan industri tersebut bisa mengangkat kesejahteraan rakyat Indonesia dan lapangan kerja bagi generasi angkatan kerja baru lebih banyak terbuka," kata dia.
Syahrul menilai tiga pilihan industri masa depan tersebut bisa diwujudkan oleh masyarakat Indonesia. Apalagi, kata dia, masyarakat saat ini hidup di era yang berkelimpahan atau abundance era di mana apa yang dulunya sulit kini serba dimudahkan.
"Telekomunikasi contohnya, dahulu begitu mahal untuk berkomunikasi diantara pihak-pihak yang membutuhkan. Sekarang ini bahkan tak sedikit yang gratis misalnya wifi gratis yang disediakan gratis di tempat-tempat umum. Bahkan informasi apa saja melimpah ruah di dunia maya dari seluruh penjuru dunia. Sampai-sampai biaya studi banding yang dulunya sangat mahal, kini tersedia lengkap mengenai apa saja di negara mana saja cukup menggunakan handphone dengan fasilitasi internet," terang dia.
Selain hidup di era yang berkelimpahan, tambah Syahrul, masyarakat sekarang hidup pada era kebermungkinan atau possibility era di mana generasi baru pelaku ekonomi berbasis digital dapat menjadi milyarder dalam hitungan satu dua tahun.
"Kekayaan yang dicapai Ford. Onnasis Rockfeller dalam puluhan tahun bahkan dekade, dicapai dengan sangat singkat oleh bos Alibaba (Jack Ma) bos Grab, Gojek (Nabiel Makarim) dan ratusan contoh keberhasilan lainnya yang hanya mungkin dicapai di era abundance, era possibility dan digital ini," jelas dia.
Padahal, menurut Syahrul, apa yang terjadi sekarang hanyalah angan-angan pada masa lampau dan hampir mustahil terjadi. Perubahan drastis, kata dia, bakal terjadi lagi dalam waktu-waktu mendatang. Karena itu, dia mendorong masyarakat Indonesia mengenali perubahan tersebut dari sekarang sehingga bisa mengetahui aranya ke depan.
"Industri masa depan yang sebagian tingkatannya sudah mencapai versi 4.0. Bagaimana praktiknya? Bagaimana rupanya, bagaimana implikasinya bagi peradaban, sosial, ekonomi dan lain-lain? Kita harus bisa merencanakan lebih baik dari perencana sebelumnya,” katanya.