Syarief Hasan Desak Pemerintah Mempercepat Realisasi Stimulus Ekonomi untuk Pelaku UMKM
Contohnya, pembebasan pembayaran listrik yang hanya dirasakan pelaku usaha mikro dan tidak sampai pada pelaku usaha kecil dan menengah. Padahal usaha kecil dan menengah juga terdampak pandemi Covid-19.
Syarief Hasan juga menyayangkan penyaluran dana besar-besaran untuk BUMN senilai Rp 152,15 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan dana yang disalurkan untuk UMKM. Belum lagi, data terbaru menunjukkan terjadi peningkatan defisit APBN 2020 dari rencana 5,07% menjadi 6,27% atau sekitar Rp 1.028 triliun.
“Pemerintah seharusnya melakukan skala prioritas pembiayaan sehingga tidak menyebabkan defisit APBN yang terlalu besar yang pada akhirnya harus menambah utang yang lebih besar lagi,” tegasnya.
Syarief mengingatkan agar dana untuk BUMN tersebut benar-benar digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional bukan untuk tujuan lain seperti sebagai dana talangan untuk membayar utang yang akan jatuh tempo pada tahun 2020 ini.(jpnn)