Syarief Hasan Sebut Pembangunan di Era SBY Lebih Baik daripada Jokowi, Ini Datanya
Jadi, sangat wajar di era Presiden SBY subsidi kebutuhan pokok rakyat lebih besar.
Pada APBNP 2014, Presiden SBY mengalokasikan subsidi energi Rp 350,3 triliun dan nonenergi Rp 52,7 triliun.
Sementara itu, di era Jokowi, dalam APBN 2022, subsidi energi hanya dianggarkan Rp 134 triliun dan nonenergi Rp 72,9 triliun.
Menurut Syarief, begitu pula income per kapita.
Laju, kenaikan income per kapita pada era Presiden Jokowi sangat lambat.
Faktanya, pada 2004, pendapatan per kapita Indonesia hanya USD 1.181,6.
Di akhir era Presiden SBY pada 2014, angkanya naik signifikan USD 2.349.4 menjadi USD 3.531.
Jika dibandingkan dengan masa Presiden Jokowi, angkanya hanya naik USD 818,5 dari USD 3.531 pada 2015 menjadi USD 4.349,5 pada 2021.