Syekh Ali Jaber Selalu Mencium Tangan Naja Hudia, Bocah Penghafal Al-Qur'an
Kabar ini sangat mengejutkan Naja dan orang tuanya Agusfian Hidayatullah serta Dahlia Andayani.
Naja pun tidak berhenti menangis, meratapi kepergian Syekh Ali. Ibu Naja pun menasihati anaknya agar tidak bersedih dan selalu mendoakan Syekh Ali.
"Naja enggak boleh sedih. Naja harus janji melanjutkan perjuangan Syekh Ali menjadikan Indonesia negara yang banyak hafiznya yaitu satu juta hafiz Qur'an. Enggak boleh nangis lagi ya," kata Dahlia, ibu Naja.
Mendengar perkataan ibunya, Naja masih terus menangis. Sambi mengusap air mata Naja, ibunya kembali menasihati, kalau kepergian Syekh Ali merupakan qadarullah (ketetapan dari Allah).
"Naja jangan bersedih nak ya. Malam tadi Naja sudah mendoakan Syekh Ali, berarti itu semua sudah qadarullah. Kita berdoa bersama-sama, supaya Syekh Ali diampuni dosanya oleh Allah," bujuk ibunya Naja.
"Syekh Al, orang yang saleh, hafiz, beliau orang baik. Naja harus doakan mudah-mudahan keluarga beliau diberikan kekuatan dan ketabahan," sambung Dahlia.
Naja dilahirkan tidak sesempurna anak lainnya secara fisik. Dia mengidap cerebral palsy atau lumpuh otak.
Namun, Al-Qur'an ada di ingatan bocah yang oleh Syeikh Hesyam, ulama Qur'an dari Mesir diberi gelar kanak-kanak mukjizat. Ini setelah Syeikh Hesyam menguji kekuatan hafalan Naja di Akademi Al-Qur'an Negeri Kelantan Malaysia.