Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tahun Depan Produksi Minyak Naik, Turun Lagi pada 2017

Senin, 14 Juli 2014 – 06:08 WIB
Tahun Depan Produksi Minyak Naik, Turun Lagi pada 2017 - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memetakan produksi minyak Indonesia jangka panjang. Proyeksi produksi minyak dinyatakan bakal menurun cepat pada 2017 dan mencapai 332 ribu barel per hari (bph) pada 2030. Karena itu, dia terus mendorong eksplorasi untuk menemukan cadangan baru.

Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana mengungkapkan, pihaknya sudah membuat blueprint prognosis produksi minyak hingga 2030. Dalam data tersebut, produksi minyak memang bakal naik tahun depan. Tetapi, kenaikan tersebut hanya akan bertahan dua tahun. P

roduksi puncak diperkirakan terjadi pada 2016 dengan 905 ribu bph. “Prognosis ini kami rancang dengan pertimbangan tidak ada penemuan baru cadangan minyak,” kata Gde pekan lalu.

Setelah 2016, produksi minyak diprediksi terus menurun dengan rata-rata persentase 6 persen. Angka tersebut bakal mencapai 332 ribu bph pada 2030. Penurunan itu pun dinilai sudah melalui upaya penekanan dari perusahaan.

Menurut dia, rasio penurunan alami sumur minyak di Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan banyak sumur yang sudah tua.

Water content sumur Minas yang menjadi andalan saja mencapai 90 persen. Artinya, di antara 100 barel yang keluar, hanya 10 barel yang berupa minyak. Dengan begitu, rata-rata natural decline rate sumur Indonesia itu 16 persen. Setelah melalui maintenance dan work over, baru kita bisa tekan menjadi 3–5 persen,” ungkapnya.

Karena itu, pihaknya terus mendorong upaya eksplorasi di Indonesia. Sebenarnya, upaya eksplorasi yang dilakukan di Indonesia cukup banyak. Tahun lalu jumlah pengeboran sumur eksplorasi mencapai 475 titik. Hal tersebut merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan negara ASEAN lain.

“Negara dengan jumlah pengeboran eksplorasi terbanyak kedua adalah Malaysia. Itu pun hanya 250 titik. Hanya, rasio sukses Indonesia memang rendah. Lebih banyak dry hole (sumur kering). Karena itu, belum ada penemuan cadangan minyak signifikan selain (Blok) Cepu hingga saat ini,” ungkapnya.

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memetakan produksi minyak Indonesia jangka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close