Tak Ada Kasta dalam Pendidikan
Kamis, 03 Juni 2010 – 11:44 WIB
Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Startegi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI). Buku itulah kemudian mengantarkan Nuh pada posisi Menteri Komunikasi dan Informasi pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid pertama. Kini, Kabinet Indonesia Bersatu Jilid dua, Nuh dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), untuk menduduki jabatan sebagai menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas).
Muhammad Nuh lahir di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959, adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya. Menikah dengan drg. Layly Rahmawati, dikaruniai seorang puteri Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Perancis. Selain dikenal santun, Nuh yang dibesarkan di lingkungan pesantren dikenal low profile dan sejuk. Dibalik kesejukannya, kini masyarakat menunggu langkahnya dalam memajukan dunia pendidikan yang selama ini "dicap" sebagai departemen yang gemar melepas kelinci percobaan. Bagaimana Pak Nuh - begitu ia akrab disapa- menanggapi berbagai tanggapan yang berkembang? Berikut petikan wawancara wartawati JPNN Nicha Ratnasari dengan Mendiknas M Nuh di Jakarta beberapa waktu lalu.