Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tak Ada Kenaikan Biaya Perkuliahan di Universitas Brawijaya

Senin, 14 Juli 2014 – 00:15 WIB
Tak Ada Kenaikan Biaya Perkuliahan di Universitas Brawijaya - JPNN.COM
Tak Ada Kenaikan Biaya Perkuliahan di Universitas Brawijaya. Getty Images

jpnn.com - Ini kabar baik bagi mahasiswa anyar yang diterima di Universitas Brawijaya (UB). Sebab, rektor baru kampus tersebut, Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS memastikan tidak akan ada kenaikan biaya perkuliahan di UB tahun ini.

Tidak ada kenaikan biaya kuliah ini setelah pimpinan kampus tersebut baru-baru ini menetapkan uang kuliah tunggal (UKT) tahun 2014/2015. Dalam ketetapan UKT itu, tidak ada jurusan dan fakultas yang UKT-nya meningkat dari tahun lalu. ”Bahkan, ada yang turun. Kalau naik tidak ada,” kata Bisri seperti yang dilansir Jawa Pos Radar Malang, Minggu (13/7).

Untuk diketahui, sejak tahun lalu, UB menerapkan sistem UKT. Dengan sistem ini, mahasiswa tidak lagi harus membayar uang gedung. Semua biaya perkuliahan diakumulasikan di UKT yang dibayar tiap semester.

Karena tidak ada kenaikan inilah, Bisri mengatakan, mayoritas UKT UB tahun ini sama dengan tahun lalu. Tahun lalu, UKT di UB beraneka macam sesuai dengan jurusan dan fakultas dengan dibagi dalam dua kategori. UKT paling rendah di setiap jurusan Rp 500 ribu, dan paling tinggi berada di program studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran yakni Rp 21,4 juta. ”Tahun ini semuanya hampir sama. Tapi rinciannya saya tidak hafal,” jelasnya.

Selain tidak ada kenaikan UKT, Bisri juga memastikan kalau UKT di UB tidak melebihi biaya kuliah tunggal (BKT) yang ditetapkan oleh Kemendibud. Setiap tahun, Kemendikbud mengeluarkan BKT untuk semua kampus sebagai acuan kampus menetapkan UKT. ”Jadi, tidak melanggar kalau tidak melebihi BKT, maksimal UKT kita sama dengan BKT,” tambahnya.

Dalam UKT di UB tahun lalu, banyak penarikan UKT yang jauh lebih besar dari BKT. Untuk ilmu kedokteran misalnya, UKT UB yang mencapai Rp 21,4 juta, BKT-nya hanya Rp 12 juta.

Terkait itu, Bisri tidak mengelak kalau tahun sebelumnya UKT UB banyak yang lebih besar dari BKT. Sebab, Kemendikbud terlalu kecil menetapkan BKT, sehingga banyak kampus di Indonesia yang melebihi dari BKT. ”Dan tahun ini BKT dinaikkan oleh Kemendibud. Untuk kedokteran, Rp 21,4 Juta itu tidak melebihi, karena BKT sudah dinaikkan,” katanya. ”Tahun lalu memang banyak kampus yang protes karena BKT yang ditetapkan oleh Kemendibud terlalu kecil,” tambahnya.

Setelah menetapkan biaya UKT, Bisri mengatakan kalau rincian UKT ini akan diumumkan melalui website resmi UB. Hal itu untuk dijadikan acuan mahasiswa anyar dalam membayar UKT mereka. Sebenarnya, pengumuman UKT di UB dijadwalkan 10 Juli lalu. Namun karena ada hambatan, pengumumannya diundur. ”Mungkin besok (hari ini) sudah ada pengumumannya,” pungkasnya.(riq/c1/lid)

Ini kabar baik bagi mahasiswa anyar yang diterima di Universitas Brawijaya (UB). Sebab, rektor baru kampus tersebut, Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News