Tak Ada Tanda Gencatan Senjata, PPP Takut Tak Bisa Ikut Pilkada
jpnn.com - JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) khawatir tak bisa ikut pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015, karena hingga kini belum ada tanda-tanda islah antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz.
Kekhawatiran ini disampaikan Ketua Fraksi PPP DPR kubu Muktamar Surabaya, Hasrul Azwar. Menurutnya, PPP belum ada upaya islah jelang pilkada mendatang, seperti yang saat ini ditempuh Partai Golkar.
"Kalau PPP tidak ada upaya untuk islah atau alternatif lain untuk menyelesaikan konflik, saya khawatir, PPP tergusur dan tidak ikut Pilkada karena tidak ada payung hukum mengelola partai berkonflik. Undang-undang melegitimasi yang legal, yang legal itu cuma satu," kata Hasrul di gedung DPR Jakarta, Selasa (26/5).
Bila tidak bisa ikut pilkada, Hasrul menilai partainya akan kesulitan dalam melakukan konsolidasi dan kembali bangkit meraih suara dalam Pemilu 2019. Dia mengapresiasi langkah yang ditempuh elite Golkar yang meski bertikai namun masih punya kesadaran untuk islah.
Kondisi itu menurutnya berebeda dengan PPP yang berlandaskan agama Islam, amar ma'ruf nahi mungkar, menciptakan kader ahlaqul kharimah, tapi belum ada tanda-tanda ke arah islah.
"PPP belum ada tanda-tanda gencatan senjata. Jangankan untuk islah, gencatan senjata saja tidak ada tanda-tandanya," jelas politikus asal Sumatera Utara itu.
Dia berharap, seharusnya partai berlandaskan Islam lebih dulu islah dari Golkar. Karena dalam Islam tidak dibenarkan memelihara konflik yang merugikan. Konflik dan beda pendapat menurutnya ada dalam ajaran Islam tapi tidak merugikan dan harus bisa diselesikan dengan cepat.
"Saya berharap tumbuh kesadaran kedua pihak (kubu Romi dan Djan Faridz) untuk islah, minimal menyongsong pilkada ini," pungkasnya. (fat/jpnn)