Tak Akan Terjadi Jual Beli Jabatan di Polri
Lebih Dekat dengan AS SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto
Lulus dari pendidikan, Arief yang seharusnya bisa memilih untuk ditugaskan di Jakarta agar karir cepat naik, malah memilih Jawa Timur. Alasannya, lagi-lagi karena ingin dekat dengan keluarga. Nyatanya meski berangkat dari Jawa Timur, karirnya tetap saja melesat. Itu tentu tidak lepas dari kemampuannya dalam bekerja.
Dalam perjalanan karirnya, Arief terkenal bersih sekaligus kaya akan ide brilian. Beberapa catatan emas pernah dia torehkan saat bertugas, di antaranya ketika meraih posisi pertama saat Sespim (Sekolah Staf Pimpinan). Padahal, untuk masuk Sespim itu, Arief mengusahakannya sendiri tanpa menghadap siapapun. Ketika sang mertua yang juga polisi bertanya padanya, sudah menghadap siapa untuk Sespim? Dengan tegas Arief menjawab “Menghadap Allah,” katanya.
Catatan lain juga adalah mampu mengubah daerah Indragiri dan Tanjung Pinang yang semula dikenal sebagai pusat perjudian menjadi nol perjudian saat dia jadi Kapolres di sana. Namanya semakin terbukti bersih ketika dia menolak berkali-kali tawaran uang saat menjadi Dir II/Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri. Di masa inilah, banyak kasus besar yang dia tangani. Mulai dari kasus Cicak – Buaya, Rekening Gendut Polri, Gayus Tambunan, dan terbunuhnya Munir.
Di kasus rekening Gendut Polri, dia bisa menyelesaikan penghitungan yang tidak sinkron dilakukan PPATK. Di kasus Gayus Tambunan, Arief harus mengamputasi para penyidik yang memeriksa Gayus. Dan, Gayus yang semula sudah bebas, harus masuk tahanan lagi.
Dalam kasus Munir, timnya berhasil menerjemahkan secara ilmiah, bagaimana racun yang bekerja di tubuh Munir. Sehingga Pollycarpus yang semula bebas, terbukti sebagai pelaku pembunuhan Munir.
Tak berhenti sampai di situ, ketika menjadi Kapolda Kalimantan Barat, dia berhasil menangkap buronan kelas kakap Budiono Tan yang buron sejak tahun 2010. Tak hanya keluar, Arief juga tegas pada anak buahnya. Itu terbukti, ketika dia mempidanakan anak buahnya yang berpangkat AKBP karena suatu kasus. ”Bagi saya, anak buah adalah rekan kerja. Selain arahan, tentu saya juga harus memberikan teladan bagi mereka,” kata dia.