Tak Berkutik, Hadapi Rampok dengan Martil
Sabtu, 07 Agustus 2010 – 10:16 WIB
Yuli (32) pemilik toko penyedia aneka mainan anak, yang berdepanan dengan TKP, mengatakan, saat kabur salah satu kawanan perampok sempat mengisi peluru sambil sepeda motor yang ditumpangi telah melecut. Dan peluru tersebut tercecer di jalan. Ia pun langsung memberitahukan Aseng, tukang las. Aseng pun memungut butiran peluru yang tercecer. "Saya tidak tahu apa yang tercecer ternyata peluru," katanya. Peluru tersebut di serahkan ke aparat kepolisian.
Keberadaan aparat kepolisian di TKP begitu ramai. Mereka melokalisir TKP. Pintu toko mas dibentangi police line. Sementara warga sekitar membludak menyaksikan peristiwa yang tidak lazim itu. Apalagi kejadiannya di siang bolong dan di pusat keramaian pasar.
Saat perampok menyantroni toko emas dan perak di Jalan Perdamaian itu, Among dan Ani yang menjaga. Mereka hanya berdua. Aling (40), suami Among mengatakan dirinya ketika kejadian, berada di kediamannya di jalan Siaga. Ia mengungkapkan taksiran kerugian yang dia alami akibat aksi perampokan mencapai sekitar Rp. 300 juta. Toko emas yang dia miliki telah berjalan operasi sejak tiga tahun silam.