Tak Kunjung Diterima Jadi Anggota, Turki Minta Uni Eropa Gunakan Akal Sehat
![Tak Kunjung Diterima Jadi Anggota, Turki Minta Uni Eropa Gunakan Akal Sehat Tak Kunjung Diterima Jadi Anggota, Turki Minta Uni Eropa Gunakan Akal Sehat - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2018/08/04/menlu-as-mike-pompeo-dan-menlu-turki-mevlut-cavusoglu-foto-ap.jpg)
Turki, yang merupakan anggota NATO dan kandidat anggota EU, telah berselisih dengan Yunani dan Siprus atas jangkauan landas kontinen mereka di Mediterania timur. Ketegangan berkobar pada Agustus ketika Turki mengirim kapal survei Oruc Reis ke perairan yang diklaim oleh Yunani.
Setelah menarik Oruc Reis menjelang KTT Uni Eropa sebelumnya pada Oktober, Ankara mengirimkan kembali kapal itu karena menganggap hasil KTT tersebut tidak memuaskan. Turki menarik kapal itu lagi minggu lalu.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel memperingatkan Turki untuk tidak bermain kucing-kucingan dengan menarik kapal sebelum KTT Uni Eropa, tatapi kembali meluncurkan kembali operasi setelah KTT.
Prancis memimpin dorongan di kelompok negara-negara Uni Eropa tersebut untuk memberi sanksi kepada Turki.
Namun, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin bahwa Turki tidak akan "tunduk pada ancaman dan pemerasan", sambil mengulangi seruan untuk dialog.
Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berbicara melalui telepon pada Selasa, kementerian luar negeri kedua negara mengatakan dalam pernyataan setelah sambungan telepon tersebut.
Le Drien mengatakan kepada Cavusoglu bahwa hubungan konstruktif yang diperbarui dengan EU hanya dapat terjadi jika Ankara mengklarifikasi posisinya pada beberapa subjek.
Tanpa memberikan keterangan lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan kedua menlu dalam pembicaraan itu membahas masalah regional dan bilateral.